Trending Now:
KH Abbas Layak Menjadi Pahlawan Nasional, Prof. KH Asep S. Chalim: Kami Himpun Para Sarjan... Gus Dur dengan Misi Njajah Negara Milang Lintangnya Keunggulan Metodologi Imam Bukhari Dalam Menyaring Hadis Sahih
NU Trimurjo - Ranting Muslimat NU Kelurahan Trimurjo gelar rapat pembentukan pengurus Ranting Muslimat NU periode 2025-2030 di Masjid Nurul Qodim LK III, Kelurahan Trimurjo, Kecamatan Trimurjo, pada Sabtu, 11/10/2025.
Acara tersebut dihadiri oleh jajaran PAC Muslimat NU Trimurjo, Lurah Kelurahan Trimurjo, Ketua UZISNU, Ketua Tanfidziyah, Rais Syuriah, LTN NU Trimurjo, serta 40 peserta yang berperan sebagai pemilih calon Ketua Ranting.
Dalam sambutan pertama, Ketua PAC Muslimat NU Trimurjo, Hj. Tusmidah, S.Pd., menegaskan pentingnya sinergi antarstruktur organisasi.
“Tugas kita harus saling sinergi. Saya sebagai PAC ya harus mengikuti arahan PC. Begitu juga Muslimat NU Ranting, berusaha aktif apa yang ada di PAC Trimurjo,” ujarnya. Sementara itu, Sekretaris PAC Muslimat NU Trimurjo, Ibu Siti Muntamah, memimpin persidangan. Beliau menjelaskan bahwa “Secara organisatoris, pemilihan ketua Ranting Muslimat NU di tingkat ranting dapat disebut Rapat Anggota,” tuturnya.
Hal ini sekaligus mempertegas dasar pelaksanaan pertemuan hari ini sesuai dengan aturan organisasi Muslimat Nahdlatul Ulama.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi pemilihan Ketua Ranting yang sebelumnya terdapat tiga kandidat, yakni Ibu Sariyem (Bd.10), Ibu Karsiyem (Bd.4), dan Ibu Nurhayati (Bd.5).
Sebelum pemilihan dimulai, mederator bersama pimpinan sidang membacakan 7 poin tata tertib bakal calon ketua. Proses pemilihan berlangsung tertib dan disaksikan langsung oleh seluruh peserta rapat anggota.
Hasil pemilihan menetapkan Ibu Sariyem (Bd.10) sebagai Ketua Ranting Muslimat NU Kelurahan Trimurjo Masa Khidmat 2025–2030, dengan perolehan 18 suara.
Beliau unggul tipis dari Ibu Karsiyem yang memperoleh 17 suara, sementara Ibu Nurhayati mendapat 5 suara.
Dalam sambutannya, Ketua terpilih menyampaikan bahwa dalam menjalankan amanah organisasi perlu menjunjung asas K3, yaitu komunikasi, koordinasi, dan konsolidasi.
Acara ditutup dengan doa bersama agar kepengurusan baru dapat berjalan sesuai AD/ART dan membawa keberkahan bagi lingkungan sekitar.